Senin, 22 Agustus 2011

Menyambut malam lailatul qadar dengan doa

Telah diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dimana dia bercerita, pernah kutanyakan: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang mesti aku ucapkan?” Beliau bersabda : “Bacalah :



اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf, yang mencintai maaf. Karena itu berilah maaf kepadaku.” *)

*) diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (3760), Ibnu Majah(3850) dari ‘Aisyah. Sanad hadits ini shahih. Lihat kembali kitab Bughyatul Insaan fii Wazhaa-ifi Ramadhaan (hal 55-58) karya Ibnu Rajab al-Hanbali.

sumber: blog ikhwah & website islam

Artikel Asli Mari Berkawand Berjudul: Menyambut Malam Lailatul Qadar Dengan Doa | Mari Berkawand
Ciptakan imajinasimu www.mari-berkawand.blogspot.com
(http://mari-berkawand.blogspot.com/2010/08/menyambut-malam-lailatul-qadar-dengan.html)

Menyambut malam lailatul qadar dengan doa

Telah diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, dimana dia bercerita, pernah kutanyakan: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang mesti aku ucapkan?” Beliau bersabda : “Bacalah :



اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf, yang mencintai maaf. Karena itu berilah maaf kepadaku.” *)

*) diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (3760), Ibnu Majah(3850) dari ‘Aisyah. Sanad hadits ini shahih. Lihat kembali kitab Bughyatul Insaan fii Wazhaa-ifi Ramadhaan (hal 55-58) karya Ibnu Rajab al-Hanbali.

sumber: blog ikhwah & website islam

Artikel Asli Mari Berkawand Berjudul: Menyambut Malam Lailatul Qadar Dengan Doa | Mari Berkawand
Ciptakan imajinasimu www.mari-berkawand.blogspot.com 

(http://mari-berkawand.blogspot.com/2010/08/menyambut-malam-lailatul-qadar-dengan.html)

Minggu, 07 Agustus 2011

Doa Shalat Witir dan Tarawih

Bacaan Bilal Pada Sholat Tarawih dan Witir

Shalat Tarawih , Dikerjakan seperti shalat biasa lainnya baik mengenai bacaannya maupun gerakan-gerakannya, pada setiap dua rakaat ditutup dengan salam. Setelah selesai shalat tarawih lalu diteruskan dengan shalat witir, sekurang-kurangnya satu rakaat tetapi pada umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam atau satu salam.
Adapun surat yang dibaca sesudah Al-Fatihah pada tiap2 rakaat boleh surat apa saja yang dekehendaki, tetapi diutamakan pada setiap rakaat yang kedua sesudah membaca surat Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas.
Lafaz niat shalat Tarawih :
“USHALLI SUNNATAN TARAWIIHI RAK’ATAINI (IMAAMAN/MA’MUUMAN)* LILLAAHI TA’AALAA”.
Artinya :
“Aku niat shalat Tarawih dua rakaat (jadi imam/ma’mum) karena Allah Ta’ala”
*diucapkan kalo shalatnya berjama’ah, kalo sendiri mah ga usah disebut…
Mulai dibawah ini dibaca kalo shalatnya berjama’ah di masjid. Ketika hendak mengerjakan shalat Tarawih, maka bilal dan ma’mum membaca bersama-sama sebagai berikut :
“SUBHAANAL MALIKIL MA’BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII LAA YANAAMU WALAA YAMUUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN QUDDUUSUN RABBUNAA WARABBUL MALAAIKATI WARRUUHI,  SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBARU WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘ADHIIMI”.
Artinya :
“Maha suci Allah yg memiliki alam dan yg di sembah Maha suci Allah yg memiliki lagi Maha Hidup dan tiada Mati dan tiada hilang selama-lamanya. Maha Suci Maha Quddus, Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh, Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah, Tuhan yang Maha Tinggi lagi Agung”.
Kemudian bilal membaca shalawat :
“ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD”.
Artinya :
“Ya Allah karuniakanlah kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad”.
Dijawab para jama’ah :
“ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.
Lalu bilal mengucapkan :
“ASHSHALAATUT TARAAWIIHI RAHIMA KUMULLAAHU”.
Artinya :
“Kerjakanlah shalat Tarawih semoga Allahmelimpahkan rahmat kepada kamu sekalian”.
Kemudian imam serta para jama’ah berdiri untuk melakukan shalat Tarawih dua rakaat, sebagai shalat Tarawih dua rakaat yang pertama. Sesudah salam pada dua rakaat yang pertama, bilal bersama jama’ah mengucapkan :
“FADL-LAM MINALLAAHI WANI’MATAN WAMAGHFIRATAN WARAHMATAN LAA ILAAHA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WAYUMIITU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR”.
Artinya :
“Kemurahan Allah dan Nikmat-Nya dan ampuanan serta rahmatNya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada Tuhan melainkan Allah, Ia Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji, dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa”.
Setelah itu bilal membaca shalawat seperti tersebut diatas, dan para jama’ah menjawabnya dengan “ALLAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”. Lalu imam serta para jama’ah berdiri lagi untuk melakukan shalat Tarawih dua rakaat, sebagai shalat Tarawih dua rakaat yang kedua. Selesai salam pada rakaat yang keempat, bilal bersama-sama para jama’ah membaca : “SUBHAANAL MALIKIL MA ‘BUUDI……….. sampai selesai.
Sehabis itu bilal membaca shalawat seperti tersebut diatas dan para jama’ah menjawab dengan “ALLAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”.
Lalu bilal mengucapkan :
“ALBADRUL MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLUU ‘ALAIHI”.
Artinya :
“Bulan purnama yang bersinar kemilauan, junjungan kita Nabi Muhammad, bershalawatlah kamu semua atasnya”.
Setelah itu imam serta para jama’ah berdiri lagi untuk melakukan shalat Tarawih dua rakaat, sebagai shalat Tarawih dua rakaat yang ketiga. Selesai salam pada rakaat yang keenam maka bilal beserta para jama’ah mengucapkan “FADL-LAM MINALLAAHI WANI’MAH………….. sampai selesai seperti tersebut diatas. Lalu para jama’ah menjawab “ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”. Lantas Imam beserta para jama’ah berdiri untuk melakukan shalat Tarawih dua rakaat yang keempat. Selesai salam pada rakaat kedelapan kemudian bilal dan para jama’ah membaca “SUBHAANAL MALIKIL MA’BUUDI……. Sampai selesai. Lalu para jama’ah menjawab dengan ucapan : “ALLAAHUMMA SHALLI WASALLIM ‘ALAIH”. Sehabis itu bilal megucapkan :
“ALKHALIIFATUL UULA AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRINISH SHIDDIIQ”.
Artinya :
“Khalifah yang pertama amiirul mu’miniin penghulu kami Abu Bakar Shiddiq”.
Kemudian para jama’ah menjawab :
“RADLIYALLAAHU ‘ANHU”.
Selanjutnya selesai salampada rakaat yang kesepuluh, maka bilal serta para jama’ah membaca seperti yang dibaca selesai salam pada rakaat yang keenam. Selanjutnya selesai salam pada rakaat yang kedua belas, bilal serta para jama’ah membaca seperti yang dibaca selesai salam pada rakaat yang keempat.
Kemudian bilal membaca :
“ALKHALIIFATUTS TSAANIYYATU AMIIRULMU’MINIINA SAYYIDUNAA ‘UMARUBNUL KHATHTHAB”.
Artinya :
“Khalifah yang kedua Amiirul Mu’miniin penghulu kami ‘Umar bin Khathab”.
Dan dijawab para jama’ah “
“RADLIYALLAAHU ‘ANHU”.
Selanjutnya selesai salam pada rakaat yang keempat belas, bilal beserta para jama’ah membaca seperti yang dibaca selesai salam pada rakaat keenam. Selesai salam yang keenam belas, bilal beserta para jama’ah membaca seperti yang dibaca selesai dalam pada rakaat yang keempat.
Kemudian bilal membaca :
“ALKHALIIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ‘UTSMAANABNU ‘AFFAAN”.
Artinya :
“Khalifah yang ketiga amiirul mu’miniin penghulu kami Usman bin Affan”.
Dan para jama’ah menjawab :
“RADLIYALLAAHU ‘ANHU”.
Selesai salam pada rakaat yang kedelapan belas, bilal serta para jama’ah membaca seperti yang dibaca selesai salam pada rakaat yang keenam. Dan selesai salam yang kedua puluh, bilal serta para jama’ah membaca seperti yang dibaca selesai salam pada rakaat yang keempat.
Kemudian bilal mengucapkan :
“ALKHALIIFATUR RAABI’ATU AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ‘ALIYYIBNI ABII THAALIB”.
Artinya :
“Khalifah yang keempat amiirul mu’miniin penghulu kami ‘Ali Ibnu Abi Thalib”.
Dijawab para jama’ah :
“RADLIYALLAAHU ‘ANHU”.
kalau salat sendiri, keknya ga usah dibacain deh yang diatas itu, tapi terserah sih….
Do’a sesudah shalat Tarawih.
“ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA RIDLAAKA WALJANNATA WANA’UUDZU BIKA MIN SAKHATIKA WANNAARI ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ ANNAA WAWAALIDAINAA WA’AN JAMII’IL MUSLIMIINA WALMUSLIMAATI BIRAHMATIKA YAA AR-HAMAR RAAHIMIIN”.
Artinya :
“Ya Allah, kami memohon kehadirat-Mu untuk mendapatkan keridhaanMu dan surge-Mu. Dan kami berlindung dari kemurkaan-Mu dan dari siksa neraka. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau suka mengampuni, sebab itu ampunilah kami dan ampunilah kedua orang tua kai serta seluruh kaum muslimin dan muslimat dengan kasih saying-Mu wahai Tuhan yang Maha Penyayang”.
Kemudian membaca do’a :
“ALLAAHUMMAJ’ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA. WALIFARAA-IDLIKA MU-ADDIINA WA-ALASH SHALAWAATI MUHAAFIDHIINA. WALIZZAKAATI FAA’ILIINA WALIMAA ‘INDAKA THAALIBIINA. WALI-AFWIKA RAAJINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA. WA-ANIL LAGHWI MU’RIDLIINA WAFID DUNYAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA-I RAADLIINA, WABIN NA’MAA-I SYAAKIRIINA. WA-ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASAI LAMA YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIINA WA’ALAL HAUDLI WAARIDIINA, WAFIL JANNATI DAKHILIINA. WA-ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QAA’IDIINA. WABIKHUURIN ‘IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WAISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTA-LABBISIINA WATHA’AAMIL JANNATI AAKILIINA. WAMIN LABANIN WA’ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA BIAKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA’SIN MIM MA’IININ MA’AL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM MINAN NABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH-SHAALIHIINA WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADLLU MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI ‘ALIIMA. WALHAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN”.
Artinya :
“Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalat. Menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisiM, mengharap ampunan-Mu senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di dunia dan di akherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawahnaungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan melalui talaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk di tahta kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutra berwarna-warni, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang syahid serta orang-orang shahih. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah SWT, dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.
Shalat Witir, Shalat yg bilangan rakaatnya ganjil, boleh dikerjakan satu rakaat salam, dua rakaat salam dan satu rakaat salam, atau bias juga tiga rakaat salam, 5, 7, 9, 11.
Lafadz niat shalat Witir dua rakaat salam :
“USHALLII SUNNATAL WITRI RAK’ATAINI LILLAAHI TA’AALAA”.
Artinya :
“Aku niat shalat sunnat Witir dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Lafadz niat shalat Witir yang terakhir satu rakaat :
“USHALLII SUNNATAL WITRI RAK’ATAN LILLAAHI TA’AALAA”.
Artinya :
“Aku niat shalat sunnat Witir satu rakaat karena Allah Ta’ala”.
Lafadz niat shalt Witir tiga rakaat :
“USHALLLII SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA’AA-TIN LILLAAHI TA’AALAA”.
Artinya :
“Aku niat shalat sunnat Witir tiga rakaat karena Allah Ta’ala”.
Doa sesudah shalat Witir.
“ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA IIMAANAN DAA-IMAN, WANAS-ALUKA QALBAN KHAASYI’AN, WANAS-ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN, WANAS-ALUKA YAQIINAN SHAADIQAN, WANAS-ALUKA ‘AMALAN SHAALIHAN, WANAS-ALUKA DIINAN QAYYIMAN, WANAS-ALUKA KHAIRAN KATSIIRA, WANAS-ALUKAL ‘AFWA WAL’AAFIYATA, NAS-ALUKA TAMAAMAL ‘AAFIYATI, WANAS-ALUKASY SYUKRA ‘ALAL ‘AAFIYATI, WANAS-ALUKAL GHINAA-A ‘ANIN NAASI, ALLAAHUMMA RABBANAA TAQABBAL MINNAA SHALAATANAA WASHIYAAMANAA WAQIYAAMANAA WATAKHASYSYU ‘ANAA WATADLARRU ‘ANAA WATA ‘ABBUDANAA WATAMMIM TAQSHIIRANAA YAA ALLAHU YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ARHAMAR RAAHIMIIN. WASHALLALLAAHU ‘ALAA KHAIRI KHALQIHII MUHAMMADIN WA’ALAA AALIHII WASHAHBIHII AJMA’IINA WALHAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN”.
artinya :
“Ya Allah, ya Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu (mohon diberi) iman yang lenggeng, dan kami mohon kepada-Mu hati kami yang khusyu’, dan kami mohon kepada-Mu diberi ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shalih dan mohon tetap dalam agama islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan. Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk kami, dan khusyu’ kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat, ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang, semoga Allah member kesejahteraan atas sebaik-baik makhluk-Nya yaitu Nabi Muhammad, atas keluarga dan semua sahabatnya, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.
Do’a yang biasa dibaca dalam shalat Tarawih “
“ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNII 3X
“ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA RIDLAAKA WALJANNATA WANA’UUDZU BIKA MIN SAKHATIKA WANNAARI 3X
Artinya :
“Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang member ampun, dan Engkaulah Tuhan yang suka member ampun, karena itu ampunilahhamba, ya Allah, hamba mohon keridlaan-Mu/sorga dan hindarkanlah hamba dari kemurkaan-Mu dan api neraka”.
source: http://www.heuristiceka.co.cc/2009/08/bacaan-bilal-pada-sholat-tarawih-dan.html

Kamis, 28 Juli 2011

Doa niat puasa

Doa Niat Puasa Ramadhan



Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta ‘aala.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala
Postingan ini sebenarnya postingan ulang (repost) dari arisp satu tahun yang lalu (1 September 2008) »Doa (niat) Berpuasa, yang akhir-akhir ini dibanjiri pengunjung. Bahkan dua hari terakhir ini, menjelang hari H puasa Ramadhan dimulai, ada 100 lebih hit tercatat mengunjungi postingan tersebut.

Adab dan Doa Ziarah Kubur

Sekitar Persoalan Penghuni kubur
Rasulullah saw bersabda:
“Berilah hadiah mayit-mayitmu.” Kemudian kami (sahabat) bertanya: Apa hadiah untuk mayit? Beliau menjawab: “Sedekah dan doa.” (Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 570)
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya setiap Jum’at arwah orang-orang mukmin datang ke langit dunia vertikal dengan rumah mereka, seraya masing-masing mereka memanggil dengan suara yang sedih sambil menangis: wahai keluargaku, anak-anakku, ayahku dan ibuku, kerabatku, sayangi kami niscaya Allah menyayangi kalian dengan hadiah yang kalian berikan pada kami. Celaka kami (karena harta kami), kami yang dihisab, orang lain yang mengambil manfaat.”
Dalam hadis yang lain Rasulullah saw bersabda:
“Masing-masing mereka memanggil kerabatnya: Sayangi kami dengan dirham atau roti atau pakaian, niscaya Allah menyayangi kalian dengan pakaian dari surga.” Kemudian Rasulullah saw menangis. Kami (sahabat) pun ikut menangis, Rasulullah saw tak kuasa berbicara karena banyaknya menangis. Kemudian beliau bersabda: “Mereka itu adalah saudara kalian dalam agama, mereka hancur menjadi tanah setelah mereka (di dunia) diliputi kesenangan dan kenikmatan. Mereka memanggil dengan seruan: “Celaka kami, sekiranya kami dulu menginfakkan harta kami di jalan ketaatan kepada Allah dan ridha-Nya, niscaya kami tidak butuh pada kalian.” Lalu mereka pulang dengan kerugian dan penyesalan, dan mereka berseru: Cepatlah kalian bersedekah untuk mayit kalian.”
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami berziarah pada orang-orang yang telah meningga? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku bertanya lagi: Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: “Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan kehadiran kalian.” Aku bertanya lagi: Apa yang harus kami baca ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: bacalah doa ini. (lihat doa berikutnya)
Imam Musa Al-Kazhim (sa) berkata:
“Barangsiapa yang tidak mampu berziarah kepada kami (Ahlul bait), maka hendaknya berziarah pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami, maka akan dicatat baginya seperti pahala berziarah kepada kami; dan barangsiapa yang tidak mampu menyambung silaturahim pada kami, maka hendaknya menyambung silaturahim pada orang-orang shaleh yang berwilayah kepada kami, maka akan dicatat baginya seperti pahala menyambung silaturahim pada kami.”
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
“Barangsiapa yang mendatangi kuburan saudaranya yang mukmin, kemudian meletakkan tangannya pada kuburannya, dan membaca surat Al-Qadar (7 kali), maka ia akan diselamatkan pada hari kiamat.” Dalam hadis yang lain disebutkan: “dan menghadap ke kiblat.”
Syeikh Abbas Al-Qumi (ra) mengatakan: Pahala bacaan surat tersebut untuk orang yang membacanya, juga untuk penghuni kubur yang diziarahi. Karena hal ini dikuatkan oleh hadis-hadis yang lain.
Makruh Ziarah kubur di malam hari
Tentang makruhnya ziarah ke kuburan orang-orang mukmin di malam hari, Rasulullah saw bersabda kepada Abu Dzar: “Jangan sekali-kali kamu berziarah kepada mereka di malam hari.”
Adab dan doa ziarah kubur
Pertama: Ketika memasuki areal kuburan mengucapkan salam.
Abdullah bin Sinan pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Bagaimana cara mengucapkan salam kepada penghuni kubur? Beliau menjawab: Ucapkan:

اَلسَّلاَمُ عَلَى اَهلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَنْتُمْ لَنَا فَرْطٌ وَنَحْنُ اِنْ شَآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr, minal mu’minîna wal muslimîn, antum lanâ farthun, wa nahnu insyâallâhu bikum lâhiqûn.
Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu.
Atau mengucapkan salam seperti yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa):

اَلسَّلاَمُ عَلَى اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مِنْ اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ، يَا اَهْلَ لاَ اِلَهَ اِلاَّ بِحَقِّ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ كَيْفَ وَجَدْتُمْ قَوْلَ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مِنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ، يَا لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِحَقِّ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ اِغْفِـرْ لِمَنْ قَالَ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ، وَاحْشَـرْنَا فِي زُمْرَةِ مَنْ قَالَ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ عَلِيٌّ وَلِيُّ اللهِ

Assâlamu ‘alâ ahli lâ ilâha illallâh min ahli lâ ilâha illallâh , ya ahla lâ ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh kayfa wajadtum qawla lâ ilâha illallâh min lâ ilâha illallâh, ya lâ ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh ighfir liman qâla lâ ilâha illallâh, wahsyurnâ fî zumrati man qâla lâ ilâha illallâh Muhammadun Rasûlullâh ‘Aliyyun waliyullâh.
Salam bagi yang mengucapkan la ilaha illallah dari yang mengucapkan la ilaha illallah, wahai yang mengucapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah, bagaimana kamu memperoleh kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni orang yang membaca kalimah la ilaha illallah, dan himpunlah kami ke dalam golongan orang yang mengu¬cap¬kan la ilaha illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah.
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengucapkan (salam tersebut), Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya 50 tahun.”
Kedua: membaca:
1. Surat Al-Qadar (7 kali),
2. Surat Al-Fatihah (3 kali),
3. Surat Al-Falaq (3 kali),
4. Surat An-Nas (3 kali),
5. Surat Al-Ikhlash (3 kali),
6. Ayat Kursi (3 kali).
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di kuburan seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan oleh malaikat itu sehingga Allah memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3 kali).”
Ketiga: Membaca doa berikut ini (3 kali):

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْئَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ اَنْ لاَتُعَذِّبَ هَذَا الْمَيِّتِ

Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu’adzdziba hâdzal may¬yit.
Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini.
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun yang membaca doa tersebut (3 kali) di kuburan seorang mayit, kecuali Allah menjauhkan darinya azab hari kiamat.”
Keempat: Meletakkan tangan di kuburannya sambil membaca doa berikut:

اَللَّهُمَّ ارْحَمْ غُرْبَتَهُ، وَصِلْ وَحْدَتَهُ، وَاَنِسْ وَحْشَتَهُ، وَاَمِنْ رَوْعَتَهُ، وَاَسْكِنْ اِلَيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ يَسْـتَغْنِي بِهَا عَنْ رَحْمَةٍ مِنْ سِوَاكَ، وَاَلْحِقْهُ بِمَنْ كَانَ يَتَوَلاَّهُ

Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin raw‘atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka, wa alhiqhu biman kâma yatawallâhu.
Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai.
Ibnu Thawus mengatakan: Jika kamu hendak berziarah ke kuburan orang-orang mukmin, maka hendaknya hari Kamis, jika tidak, maka waktu tertentu yang kamu kehendaki, menghadap ke kiblat sambil meletakkan tangan pada kuburannya dan membaca doa tersebut.
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Bolehkah kami berziarah ke orang-orang yang telah meningga? Beliau menjawab: Boleh. Kemudian aku bertanya lagi: Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: “Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan kehadiran kalian.” Aku bertanya lagi: Apa yang baca ketika kami berziarah kepada mereka? Beliau menjawab: bacalah doa ini:

اللَّهُمَّ جَافِ اْلاَرْضَ عَنْ جُنُوبِهِمْ وَ صَاعِدْ إِلَيْكَ أَرْوَاحَهُمْ وَ لَقِّهِمْ مِنْكَ رِضْوَانًا وَ أَسْكِنْ إِلَيْهِمْ مِنْ رَحْمَتِكَ مَا تَصِلُ بِهِ وَحْدَتَهُمْ وَ تُونِسُ بِهِ وَحْشَتَهُمْ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَدِيرٌ

Allâhumma jâfil ardha ‘an junûbihim, wa shâ’id ilayka arwâhahum, wa laqqihim minka ridhwânâ, wa askin ilayhim mir rahmatika mâ tashilu bihi wahdatahum, wa tûnisu bihi wahsyatahum, innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr.
Ya Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, sampaikan mereka pada ridha-Mu, tenteramkan mereka dengan rahmat-Mu, rahmat yang menyambungkan kesendirian mereka, yang menghibur kesepian mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Disarikan dari kitab Mafatihul Jinan, pasal 10, hlm 567-570)

Rabu, 27 Juli 2011

Doa Puasa Bag-1

DOA ORANG YANG BERPUASA APABILA DIAJAK MAKAN

Apabila puasa, hendaklah mendoakan (kepada orang yang mengundang), apabila tidak puasa hendaklah makan” (HR.Muslim 2/1054)
 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286
[English] Allah tasketh not a soul beyond its scope. For it (is only) that which it hath earned, and against it (only) that which it hath deserved. Our Lord! Condemn us not if we forget, or miss the mark! Our Lord! Lay not on us such a burden as thou didst lay on those before us! Our Lord! Impose not on us that which we have not the strength to bear! Pardon us, absolve us and have mercy on us, Thou, our Protector, and give us victory over the disbelieving folk.
[Indonesia] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Senin, 25 Juli 2011

DOA ZIARAH KUBUR

يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286
[English] Allah tasketh not a soul beyond its scope. For it (is only) that which it hath earned, and against it (only) that which it hath deserved. Our Lord! Condemn us not if we forget, or miss the mark! Our Lord! Lay not on us such a burden as thou didst lay on those before us! Our Lord! Impose not on us that which we have not the strength to bear! Pardon us, absolve us and have mercy on us, Thou, our Protector, and give us victory over the disbelieving folk.
[Indonesia] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
(http://moslempraying.anna-world.com/doa-untuk-orang-meninggal-doa-mayit/doa-ziarah-kubur)

Rabu, 06 Juli 2011

Do'a Agar Dianugerahi Akhlak Mulia Dan Dilindungi Dari Nafsu

Di antara do’a lainnya yang disebutkan oleh An Nawawirahimahullah dalam kitab Riyadhush Sholihin yaitu do’a yang ringkas namun penuh makna adalah do’a berikut ini. Do’a ini berisi permintaan agar dianugerahi akhlak yang mulia, juga agar diberikan taufik untuk dapat beramal sholih.
Do’a tersebut adalah: “Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’.”
Hadits yang menyebutkan do’a tersebut adalah:
Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ
Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’ [Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591,shahih)

Minggu, 26 Juni 2011

Do'a Mohon Kebaikan Dunia Akhirat


Do'a Mohon Kebaikan Dunia Akhirat


رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

RABBANAA AATINAA FID DUN-YA HASANAH, WAFIL-AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAABAN NAAR
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al Baqarah: 201)
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ALLAAHUMMA RABBANAA AATINAA FID DUN-YA HASANAH, WAFIL-AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAABAN NAAR
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (Muttafaq 'alaih)
Manfaat doa ini sangat luar biasa. Kandungannya mencakup kebaikan yang diinginkan setiap insan sejak di dunia hingga akhirat. Kebaikan di dunia mencakup setiap yang diinginkan dari masalah dunia berupa kesehatan, tempat tinggal yang luas, rizki yang banyak dan halal, istri shalihah, anak shalih, ilmu bermanfaat, amal shalih, ibadah khusu', kendaraan yang nyaman, nama baik dan lainnya.
Sedangkan kebaikan di akhirat yang tertinggi adalah masuk surga dan mendapat ridla Allah serta kenikmatan-kenikmatan yang mengirinya berupa rasa aman dari huru-hara yang mengerikan di padang mahsyar, diringankan hisab dan lainnya. Maknanya juga meminta agar diselamatkan dari siksa-siksa dan penderitaan yang ada di kubur, padang mahsyar, dan di neraka.
Sedangkan maksud diselamatkan atau dipelihara dari siksa neraka adalah dimudahkan untuk menjauhi jalan yang menghantarkan ke neraka berupa menjauhi maksiat dan dosa serta meninggalkan perkara syubuhat dan haram.
Qasim bin Abdurrahman berkata, "siapa yang diberi kalbu yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, dan jasad yang sabar dan tangguh, maka dia telah diberi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta di pelihara dari siksa neraka."
Karenanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengannya dan sangat menganjurkan umatnya untuk membaca doa ini. Dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu mengatakan, "doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah;
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (HR. Bukhari dan Ahmad)
Anas bin Malik biasa berdoa dengan doa ini saja dan ketika melantunkan beberapa doa pasti beliau memasukkan doa ini di dalamnya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari jalan Abu Nu'aim, Abdussalam bin Syadad –yakni Abu Thaluth- berkata, aku pernah bersama Anas, lalu Tsabit berkata kepadanya, "sesungguhnya saudara-saudaramu meminta agar engkau mendoakan mereka. Lalu Anas berdoa, "Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." Merasa kurang, mereka meminta agar didoakan lagi ketika mereka akan beranjak pergi, lalu Anas berkata, "jika Allah sudah memberikan untuk kalian kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta memelihara kalian dari siksa nereka, berarti Dia telah memberikan untuk kalian seluruh kebaikan."
Al Qadli Iyadh rahimahullah mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengan ayat ini (al Baqarah: 201) karena mengandung seluruh isi doa dari urusan dunia dan akhirat."

Doa Meminta Ketakwaan dan Sifat Qonaah


Doa Meminta Ketakwaan dan Sifat Qonaah
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
"Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal afaf wal ghina." Artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat afaf dan ghina.
Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu, beliau berkata,
أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يقول : (( اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
"Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca doa: "Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal afaf wal ghina"." (HR. Muslim no. 2721)
Faedah hadits:
Pertama: Yang dimaksud dengan "al huda" adalah petunjuk dalam ilmu dan amal. Yang dimaksud "al afaf" adalah dijauhkan dari yang tidak halal dan menahan diri darinya. Yang dimaksud "al ghina" adalah kaya hati, yaitu hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada harta yang ada di tangan orang lain.
An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, " Afaf dan iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia." (Syarh Muslim, 17/41)
Kedua: Keutamaan meminta petunjuk ilmu sekaligus amal karena yang dimaksud al huda adalah petunjuk dalam ilmu dan amal.
Ketiga: Keutamaan meminta ketakwaan. Yang dimaksud takwa adalah menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Takwa diambil dari kata "wiqoyah" yang maknanya melindungi, yaitu maksudnya seseorang bisa mendapatkan perlindungan dari siksa neraka hanya dengan menjalankan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan.
Keempat: Keutamaan meminta sifat afaf atau iffah yaitu agar dijauhkan dari hal-hal yang diharamkan semacam zina. Berarti doa ini mencakup meminta dijauhkan dari pandangan yang haram, dari bersentuhan yang haram, dari zina dengan kemaluan dan segala bentuk zina lainnya. Karena yang namanya zina adalah termasuk perbuatan keji.
Kelima: Keutamaan meminta pada Allah sifat al ghina yaitu dicukupkan oleh Allah dari apa yang ada di sisi manusia dengan selalu qonaah, selalu merasa cukup ketika Allah memberinya harta sedikit atau pun banyak. Karena ingatlah bahwa kekayaan hakiki adalah hati yang selalu merasa cukup. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
"Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup." (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
Keenam: Dianjurkannya merutinkan membaca doa ini.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya At Turots, cetakan kedua, 1392
Bahjatun Naazhirin Syarh Riyadhish Sholihin, Salim bin Ied Al Hilali, cetakan Dar Ibnul Jauzi, jilid I dan II, cetakan pertama, tahun 1430 H.
Syarh Riyadhish Sholihin, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, Darul Kutub Al Ilmiyyah, jilid IV, cetakan ketiga, tahun 1424 H
Diselesaikan sore hari, 1 Jumadil Awwal 1431 H (15/04/2010) di Pangukan-Sleman
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
(rumaysho.com)

Blogger Tricks

Blogger Themes

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons